Kutanamkan didalamnya mutiara, hingga saatnya ia dapat menyinari.
tanpa mentari dan berjalan di malam hari tanpa rembulan .
Karena kedua matanya ibarat sihir dan keningnya laksana pedang buatan India.
Milik Allah lah setiap bulu mata, leher, dan kulit yang indah mempesona.
# 'Aidh al-qarni
Iman adalah nikmat yang paling utama pemberian dari Allah SWT kepada muslimin. Dimana iman menjadi sumber kebahagiaan hidup di dunia dan di akherat. Benteng dari siasat setan menjerumuskan manusia. Ujung tombak melawan bisikan hawa nafsu. Melindungi diri dari manusia jadi-jadian. Iman,sekecil apapun di hati kita akan lebih berarti timbangannya dari pada langit dan bumi di hadapan Allah SWT.
Orang-orang yang paling sengsara adalah mereka yang miskin iman dan mengalami krisis keyakinan, Mereka ini, selamanya akan berada dalam kesengsaraan, kepedihan, kemurkaan dan kehinaan. "Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-ku (Allah) maka sesungguhnya baginya penhidupan yang sempit", dalam QS Thaha:124.
Sesungguhnya di surga ada tingkatan yang tidak dapat dicapai oleh seorang hamba hanya dengan amalnya. Allah SWT menyediakan kedudukan tertentu disurga bagi hamba-hambanya yang beriman, bukan karena amal mereka melainkan ujian dan cobaan yang menimpa mereka. Allah berkehendak menguji setiap hambanya dengan ujian yang pantas ia terima dan tidak melewati batas keteguhan hambanya, hanya dengan sabar dan tegar manusia bisa melewati ujian tersebut. Setiap hamba yang berhasil melewati akan ditambah derajat orang tersebut sesuai kehendaknya, digugurkan kesalahannya yang dahulu dan dia akan dihadapkan dengan ujian selanjutnya, begitu seterusnya sampai ajal tak disangka menghampiiri, menutup lembaran perolehan pahala dan dosa.
Tidak ada sesuatu yang dapat membahagiakan jiwa, membersihkannya, mensucikannya membuatnya bahagia dan menghilangkan penderitaan darinya selain keimanan yang benar kepada Allah, rabbul alamiin. Kehidupan akan terasa hambar tanpa iman. Dalam pandangan para pembangkan yang sama sekali tidak beriman, cara terbaik untuk menenangkan jiwa adalah dengan mencari kesenangan semu, pelampiasan nafsu, bahkan bunuh diri jadi favoritnya. Menurut mereka dengan cara itu akan terbebas dari segala bentuk tekanan, kegelapan dan kesusahan hidupnya. Mereka tidak menyadari bahwa cara yang ditempuh itu salah, malah akan memperburuk keadaan.
Betapa malangnya hidup yang miskin iman! betapa pedihnya siksa yang dirasakan kelak. Mereka tidak tenang di dunia dan malang kondisinya di akherat. Seberapa besar -kuat atau lemah- iman anda, maka sebatas itu pula ketentraman yang didapatkan.
Kini saatnya dunia tau kedahsyatan iman dan menerima dengan tulus ikhlas karena mereka tak ada alasan untuk mengelaknya. Beriman dengan bersungguh-sungguh bahwa " tidak ada ilah selain Allah dan Muhammad utusannya". Betapapun pengalaman sejarah perjalanan dunia ini dari abad ke abad telah membuktikan banyak hal: kekafiran dan kedholiiman itu sumber petaka, lisan masih saja terus berdusta, kebatilan lenyap dengan kebajikan, para rasul benar adanya dan Allah benar-benar sang pemilik bumi dan langit.
Bukankah sekiranya keluarga yasir tidak merasakan kepedihan siksa yang dilakukan orang quraisy, mereka tidak akan sampai kederajat," bersabarlah wahaai keluargga yasir, sesunggguhnya kalian di janjikan surga". Itu semua karena mereka benar-benar yakin dan tulus menerima bahwa Allah rabb mereka , islam agaama mereka, dan Nabi Muhammad adalah rasul yang diutus untuk mereka.
@Semoga yang sedikit ini, bisa bermanfaat..
0 komentar:
Posting Komentar