Pembaca yang budiman, Alhamdulillah an bisa berbagi ilmu lagi yang semoga bermanfaat untuk perjalanan hidup kita.
Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu sama halnya dengan mematikan semangat, memupuskan tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi. Yang tersisa hanyalah pelajaran yang mau kau ambil atau tidak, terserah.. Kesedihan tak akan mampu memutar balik keadaan, keresahan tak akan sanggup memperbaikinya kembali, kegalauan tak akan bisa membuatnya terang.
Hindari pernah hidup dalam mimpi buruk masalalu, selamatkan diri anda dari bayangannya. Apaka anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu? Bayi ke perut ibunya atau air mata ke dalam kelopak mata. Keterkaitan dengan masa lalu adalah kondisi yang sangat ironis, memprihatinkan dan sekaligus menakutkan. Orang yang kembali kemasa lalu tak ubahnya seperti orang yang menggergaji serbuk kayu.
Ambil hikmah dari setiap perkara yang terjadi, itu akan mengingatkanmu betapa beratnya masa dahulu dan kau akan lebih sungguh-sungguh menghadapi masa depan. Setelah kau merasakan betapa pahitnya kenyataan karena telah kau sia-siakan waktu engkau ada waktu luang untuk merencanakan dan bertindak, apa ingin kau rasakan kembali. Maka jalani semua ini apa adanya dan berharap yang terbaik. Engkau mengingat yang telah terjadi berarti anda ingin semua itu kembali dan itu tak akan mungkin.
Dalam al-Qur’an, setiap kali selesai menerangkan kondisi suatu kaum dan apa saja yang pernah mereka lakukan, Allah selalu mrngatakan, “ itu adalah umat yang lalu”. Begitulah ketika suatu perkara habis, maka selesai juga urusannya. Tak ada gunanya mengurai kembali bangkai zaman.
Orang yang berpikir jernih tidak akan menyisakan waktunya menoleh sedikitpun kebelakang. Seorang pembalap, ia akan focus dengan apa yang dia lihat didepan dan hanya sesekali melihat musuhnya kebelakang, itupun juga kalau sempat. Karena dia saat ia sedikit mengabaikan yang ada di depan, maka itu membuka celah lawan yang ada dibelakangnya untuk menyalip. Kesempatan yang kecil itu akan membuatnya tersingkir dari yang terdepan.
Segala sesuatu bergerak maju ke depan. Oleh karenanya, hindari sikap melawan sunah kehidupan..
@semoga bermanfaat..
0 komentar:
Posting Komentar