Isy Kariman au Mut Syahidan

#semoga manfaat

Senyumlah..! #bg 2

  Mari kita lanjutkan pembahasan kita tentang ‘tersenyum’. Sesuatu yang kecil tapi berpengaruh besar bagi semangat hidup kita. Setiap kali melihat kesulitan, jiwa seorang yang murah senyum justru akan menikmati kesulitan itu dengan memacu diri untuk mengalahkannya. Begitu ia memperlakukan kesulitan, melihatnya lalu tersenyum, menyiasatinya lalu tersenyum, dan berusaha mengalahkannya lalu tersenyum. Berbeda dengan jiwa manusia yang selalu risau.
   
  Setiap kali menghadapi kesulitan, ia ingan meninggalkannya dan melihatnya sebagai sesuatu yang memberatkan dirinya. Dan itulah yang seringkali menyebabkan semangat seseorang menurun dan asanya berkurang. Bahkan, orang seperti itu suka berdalih dengan kata-kata ‘seandainya..,’ ‘kalau saja..,’ ‘dan seharusnya..,’ orang seperti ini sangatlah nista.

   Bukan zaman yang mengutuknya, tapi dirinya dan lingkungan yang membesarkannya. Anehnya, ia ingin keberhasillan dalam hidup ini tanpa mau membayar ongkosnya. Ibarat seseorang yang hendak berjalan tetapi selalu dibayangi oleh seekor singa yang siap menerkam dirinya dari belakang. Akibatnya, ia hanya menunggu hujan uang dari langit atau menemukan harta karun dari dalam bumi.

  Kesulitan-kesulitan dalam hidup ini merupakan perkara yang nisbi. Yakni, segala sesuatu akan terasa sulit bagi jiwa yang kerdil, tapi bagi jiwa yang besar tidak ada istilah kesulitan besar.  Jiwa yang besar akan semakin besar karena mampu mengatasi semua kesulitan-kesulitan itu. Sementara jiwa yang kicil akan semakin sakit karena selalu menghindar dari kesulitan itu. Kerulitan itu ibarat annjing yang siap menggigit, ia akan menggonggong dan mengejar anda bila anda tampak  ketakutan melihatnya. Sebaliknya ia akan membiarkan berlalu  dihadapannya dengan tenang bila anda tak menghiraukannya, atau anda berani melototinya.

  Penyakit yang paling mematikan jiwa adalah rasa rendah diri. Penyakit ini dapat menghilangkan rasa percayadiri dan keyakinan seseorang terhadap kemampuannya sendiri. Meski begitu, ia berani melakukan sesuatu pekerjaan, ia tak  akan pernah yakin dengan kemampuan dan keberhasilan dirinya. Ia juga melakukannya dengan tanpa perhitungan yang matang dan akhirnya gagal.

  Percaya diri adalah sebuah karunia yang sangat besar. Ia merupakan tiang penyangga keberhasilan dalam kehiduapan ini. Adalah sangat berbeda antara “ percaya diri” dengan “ terlalu percaya diri”. Terlalu percaya diri adalah sifat yang negatif yang senantiasa membuat jiwa bergantung pada khayalan dan kesombongan semu. Sedangkan percaya diri merupakn hal yang positif yang akan mendorong setiap jiwa bergantung pada kemampuan dirinya dalam memikul suatu tanggung jawab. Karena itulah, ia akan terdorong untuk  senantiasa mengembangkan kemampuannya dan mempersiapkan diri dengan matang dalam  menghadapi segala sesuatu.

  Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari tulisan ini. Mari kita memperbaiki diri, untuk  selalu ada di jalannya.  Setiap kejadian pasti ada hikmahnya..

tersenyum  dan berdendanglah, hadapi semua kesulitan dengan senyuman.                            Tetaplah tersenyum, karena itu menjaga jiwa tetap  tentram.                                                     Maka mengapa engkau bersedih menjalani ujian?                                                                  mulailah dan akhiri segalanya dengan tersenyum…




0 komentar:

Posting Komentar

Senyumlah..! #bg 2